Yusril menjelaskan, meskipun dirinya belum dapat memprediksi secara pasti susunan kabinet yang akan datang, ia menduga akan ada penambahan pada sejumlah posisi, termasuk jajaran Menteri Koordinator (Menko) dan kementerian, terutama setelah revisi UU Kementerian Negara. Menurutnya, Presiden Prabowo kini memiliki keleluasaan lebih dalam menentukan jumlah menteri yang dibutuhkan untuk melaksanakan program-program yang telah dikampanyekan selama Pilpres.
Ketika ditanya mengenai peluang dirinya untuk bergabung dalam kabinet Prabowo, Yusril dengan tegas menyerahkan keputusan tersebut sepenuhnya kepada Presiden terpilih. "Kalau ditanya kesiapan, saya siap melaksanakan amanah jabatan tersebut, sesuai pengalaman, ilmu, dan pengetahuan saya selama ini," ungkapnya. Namun, ia menekankan bahwa pilihan akhir tetap berada di tangan Prabowo. Yusril juga menambahkan bahwa dirinya telah aktif berjuang mendampingi Prabowo sejak sebelum pencalonan hingga setelah sidang Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengukuhkan Prabowo sebagai Presiden terpilih.
"Saya percaya Pak Prabowo punya kemampuan mumpuni untuk memimpin bangsa dan negara ke depan. Karena itu, saya mendukung dan loyal kepada beliau. Saya percaya beliau akan memilih para menteri sesuai kapasitas, kemampuan, loyalitas, dan keterlibatan mereka dalam perjuangan hingga akhirnya terpilih sebagai Presiden," ujarnya.
Selain membahas politik nasional, Yusril juga menyinggung tentang karier politik anak-anaknya yang kini turut berkiprah di Pilkada Bangka Belitung. Ia menyatakan bahwa hal tersebut merupakan langkah baik bagi mereka untuk belajar dan mengabdi dari bawah. "Dunia politik kita sudah berubah, mereka harus meniti karier dari bawah. Saya kira itu penting agar kepemimpinan mereka lebih mumpuni nantinya," katanya.
Dua putra Yusril, Yuri Kemal Fadlullah dan Ali Reza Mahendra, telah mendeklarasikan diri sebagai calon Wakil Gubernur Bangka Belitung dan Wakil Bupati Belitung Timur. Yusril mengaku terkejut dengan keputusan kedua anaknya untuk aktif di Partai Bulan Bintang dan maju di Pilkada. "Mereka maju sebagai wakil, bukan langsung jadi orang nomor satu agar dapat belajar menimba pengalaman," tambahnya.
Yusril juga bercerita tentang dua anaknya yang masih bersekolah, Ishmael Zacharias Mahendra dan Anissa Zulaikha Mahendra. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak mendikte anak-anaknya dalam memilih pendidikan dan karier, namun memperhatikan minat mereka. "Ishmael nampaknya tertarik dengan sejarah, militer, dan politik. Siapa tahu, nanti dia benar-benar akan menjadi politisi dan pemimpin. Sementara Anissa, karena masih SD, belum jelas ke arah mana pilihannya, tetapi kelihatan dia cerdas dan pintar," tutup Yusril.
