Acara ini mengedepankan kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk dukungan dari program Corporate Social Responsibility (CSR) dari berbagai daerah. Program ini mencakup pelatihan dasar beternak, pengolahan pakan, sistem kandang, serta sertifikasi beternak domba bagi peternak setempat.
Tim pengabdian masyarakat yang terlibat terdiri dari akademisi dan praktisi, di antaranya Dr. Dewi Lusiana, Dr. Muhammad Ramaditya, Annisa Parastry, Nahdalia Jelita Putri, Fannisa Ramadhanty Hutami, Nur Aini Hidayah, Tazqia Rahmah, Angela Devi Febriyanti dari Fakultas Ilmu Administrasi UI, serta Dr. Fariz Faruqi, Siti Almurni, dan Rulland Jack Sumampaow dari STEI. Kegiatan ini didukung penuh oleh Dr. Aditya Warman, MBA dari Hadityawarman Foundation.
Program ini adalah bagian dari inisiatif Smart Village 4.0 yang dipelopori oleh Hadityawarman Foundation. Fokusnya adalah mengembangkan sistem administrasi dan reviu bisnis yang bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui sertifikasi beternak domba, yang dilihat sebagai langkah penting menuju kemandirian ekonomi.
Dr. Aditya Warman menjelaskan bahwa sertifikasi beternak domba memiliki makna lebih dari sekadar penguasaan keterampilan. "Sertifikasi ini adalah investasi masa depan. Desa-desa di Indonesia bisa menjadi pilar kekuatan ekonomi nasional. Dalam setiap langkah ternak yang digembalakan, ada harapan untuk swasembada dan kemandirian, di mana peternak unggul berperan penting dalam membawa desanya menuju kemakmuran," ungkapnya.
Pengabdian masyarakat ini tidak hanya mencerminkan upaya peningkatan kesejahteraan melalui pengembangan ekonomi desa, tetapi juga menunjukkan bahwa tradisi dan inovasi dapat berjalan beriringan menuju masa depan yang lebih cerah.
