" Langkah politik yang bagus, gabungan nasionalis - religius," kata Firman kepada wartawan, Selasa (20/8).
Alumni Ilmu Pemerintahan Unpad itu menjelaskan, koalisi partai di tingkat kota pun saat ini sangat tergantung keputusan elit partai ditingkat pusat.
Menurutnya, tidak menutup kemungkinan skenario KIM plus didorong juga di tingkat kabupaten/kota, termasuk Kota Bandung. Idealnya, kata dia, kolaisi Parpol dalam Pilwalkot 2024 lebih beaar di tentukan oleh aspirasi arus bawah bukan distri dari pusat. "Kalau dibebaskan, tentu peluang koalisi bisa lebih terbuka," ujar Firman.
Masih kata Firman, peta koalisi di Pilwalkot Bandung masih dinamis karena baru partai Nasdem dan PKB yang bermanuver terbuka. "Bahkan, koalisi Nasdem-PKB juga masih mungkin berubah, harus tunggu pendaftaran ke KPU," demikian Firman Manan.
