“Medali ini sangat berarti bagi saya, karena di dalamnya terkumpul usaha keras dari banyak orang. Ini juga menjadi kado ulang tahun untuk saya yang akan genap berusia 25 tahun pada 11 Agustus mendatang, serta untuk Indonesia di tanggal 17 Agustus,” ucap Gregoria penuh haru.
Paris 2024 merupakan penampilan kedua Gregoria di ajang Olimpiade. Pada Olimpiade Tokyo 2020, langkahnya terhenti di babak 16 besar setelah dikalahkan oleh Ratchanok Intanon dari Thailand.
“Semoga dengan medali ini, saya bisa termotivasi untuk meraih prestasi yang lebih tinggi lagi di masa depan. Ini adalah prestasi yang sangat berarti dalam karier saya, dan saya berharap bisa meraih gelar juara lainnya,” tambah Gregoria.
Gregoria berhasil meraih medali perunggu tanpa harus bertanding di babak final. Hal ini terjadi karena lawannya, Carolina Marin dari Spanyol, terpaksa mundur dari pertandingan semifinal akibat cedera yang dialami saat bertanding melawan He Bing Jiao dari China di Port de la Chapelle Arena, Minggu (4/8).
Setelah pertandingan, Gregoria sempat bertemu dengan Carolina Marin di ruang medis. Ia mengungkapkan rasa empati atas cedera yang dialami oleh sang lawan.
“Kemarin saya sempat bertemu dengan Carolina Marin setelah pertandingan. Saat itu, dia masih dalam kondisi emosional yang kurang baik karena cedera. Saya bertanya tentang kondisinya, dan dia mengatakan bahwa cederanya cukup parah. Saya mendoakan agar dia bisa segera pulih,” ungkap Gregoria.
“Saya berharap Carolina Marin dapat melanjutkan kariernya di bulutangkis dan semoga cederanya tidak terlalu serius. Saya juga meminta maaf atas apa yang telah terjadi. Kemudian, dia mengucapkan selamat atas medali yang saya raih,” tambah Gregoria usai menerima medali.
