Kejadian tragis ini terjadi saat helikopter mendarat di Distrik Alama sekitar pukul 10.00 WIT. Saat itu, Conning tengah membawa empat penumpang, yakni dua tenaga kesehatan, seorang bayi, dan seorang anak-anak, dari Bandara Moses Kilangin Timika.
"Setibanya di lokasi, pilot dan penumpang langsung dihadang oleh sekelompok orang bersenjata api. Mereka kemudian diturunkan paksa dari helikopter dan dikumpulkan di lapangan," ungkap Kepala Operasi Damai Cartenz 2024, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani.
KKB kemudian melakukan aksi keji dengan menembak pilot di hadapan para penumpang. Jenazah korban lalu dibawa ke helikopter dan dibakar bersama pesawat tersebut. Beruntung, seluruh penumpang yang merupakan warga lokal selamat dari insiden ini.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024, Kombes Pol. Dr. Bayu Suseno, menjelaskan bahwa sulitnya akses ke Distrik Alama yang merupakan daerah terisolasi menjadi salah satu kendala dalam penanganan kasus ini. "Distrik Alama hanya bisa dijangkau dengan helikopter," ujarnya.
Menanggapi insiden ini, pihak kepolisian menegaskan akan terus mengejar dan menangkap para pelaku. Bayu Suseno juga membantah klaim KKB sebelumnya terkait rencana pembebasan sandera. "KKB adalah pelaku kejahatan dan tindakan mereka tidak bisa dibenarkan," tegasnya.
