"Saya bukan menolak industrialisasi, tapi banyak kawasan pertanian produktif di Subang, Indramayu dan Cirebon bisa hilang karena keberadaan pabrik-pabrik dan industri-industri baru," tegas Ono saat berbicara di Serial Diskusi Pilkada bertajuk "Mencari Pemimpin Pilihan Rakyat" yang digagas Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Jabar dan PW Muhammadiyah Jabar, Sabtu (3/8).
Hadir sebagai pembahas adalah pengamat politik Unpad Firman Manan dan Sekretaris JMSI Jabar Dadan Hendaya. JMSI menggelar serial diskusi setiap akhir pekan, menghadirkan para kandidat Gubernur/Bupati/Walikota se-Jabar di sekretariat JMSI, Jl. Maskukambang 39 Bandung. Pekan depan, ada Haru Suandharu, kandidat Gubernur Jabar dari PKS, yang akan menjadi narasumber diskusi.
Ono menyoroti keterbatasan sumber daya air di kawasan Rebana, terutama untuk sektor pertanian. Ia mencontohkan kasus Karawang yang kini kesulitan air akibat industrialisasi besar-besaran. "Karawang pernah menjadi lumbung padi nasional, namun kini justru banyak warganya yang menganggur. Kita tidak ingin hal serupa terjadi di Rebana," tegasnya.
Ia prihatin, sejak Karawang dijadikan daerah industri, rakyat Karawang malah mengalami kemunduran. Faktanya, banyak pekerja industri juatru bukan warga Karawang asli; pada tahun 2021 pun Karawang masuk kategori kabupaten yang miskin, dengan jumlah pengangguran cukup besar.
Ono menilai, roadmap maupun blueprint pembangunan Rebana masih samar. "Saya akan sampaikan pemerintah untuk evaluasi. Investor pun harus diproteksi, jangan sampai dirugikan. Hengkangnya pabrik-pabrik ke Jateng harus jadi pelajaran, betapa pelayanan pemerintah provinsi maupun pemkab dan pemkot harus lebih ditingkatkan," katanya.
Seperti diketahui, kawasan Rebana merupakan wilayah di Blbagian utara dan timur Provinsi Jabar, yang meliputi tujuh daerah kabupaten/kota, yaitu Kab. Sumedang, Majalengka, Cirebon, Subang, Indramayu, dan Kuningan, serta Kota Cirebon. Akan terjadi perombakan sistem perekononomian di Jabar, dengan membuka 13 kawasan peruntukkan industri baru di 7 kabupaten dan kota itu.
