"Jawa Barat memiliki potensi yang sangat besar, namun juga dihadapkan pada sejumlah tantangan yang mendesak. Mulai dari masalah obesitas, kemiskinan, pengangguran, hingga intoleransi," ujar Ono Surono.
Menurut Ono, pembangunan di Jawa Barat selama ini belum sepenuhnya menjawab kebutuhan masyarakat. "Jangan sampai pembangunan hanya berfokus pada proyek-proyek fisik semata, tanpa memperhatikan kebutuhan riil masyarakat," tegasnya.
Ono menekankan pentingnya fokus pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan berpihak pada rakyat. Ia mengusulkan beberapa langkah strategis, antara lain:
Pembangunan infrastruktur: Infrastruktur yang dibangun harus berbasis pada kebutuhan masyarakat pedesaan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka.
Pengembangan industri kreatif: Tidak hanya terbatas pada sektor digital, industri kreatif juga dapat dikembangkan di sektor pertanian dan perkebunan.
Penanggulangan kemiskinan: Pemerintah harus lebih serius dalam upaya mengurangi angka kemiskinan, terutama di daerah-daerah tertinggal.
Penciptaan lapangan kerja: Pemerintah perlu menciptakan kebijakan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan kerja baru, khususnya bagi generasi muda.
Selain masalah ekonomi, Ono juga menyoroti masalah obesitas yang semakin mengkhawatirkan di Jawa Barat. Menurutnya, masalah obesitas tidak hanya berdampak pada kesehatan individu, tetapi juga berpotensi meningkatkan beban pengeluaran pemerintah untuk sektor kesehatan.
"Kita perlu melakukan kampanye gaya hidup sehat secara masif dan menyediakan fasilitas olahraga yang memadai bagi masyarakat," ujarnya.
