“SAKING cintanya sama Mas Prabowo banyak orang yang mengganti kata Aamiin menjadi qobul. Saking cintanya pada Pak Prabowo banyak orang yang tasyahud shalatnya tidak mengacungkan satu jari, melainkan dua jari.”
Begitu kira-kira omongan Zulkifli Hasan di hadapan calon presidennya, Prabowo Subianto.
Setelah obrolan internal tersebut bocor ke publik, Sang Menteri Perdagangan yang getol mendampingi kampanye pasangan Prabowo-Gibran ini nampak ciut nyalinya.
Dia berkelit bahwa yang disampaikannya hanya candaan bukan sedang melaporkan situasi yang ada di masyarakat. Wajar Zulhas jadi ciut karena omongan tersebut mendapat reaksi keras dari umat Islam karena dianggap menistakan agama Islam.
Kenapa Zulhas sedemikian berani "menjilat" Prabowo sampai harus melakukan penistaan agama? Banyak pihak yang sudah mahfum bahwa jika tidak mendapat kucuran dari dana kampanye Pilpres Prabowo-Gibran, Zulhas tidak bisa membiayai kampanye partainya di Pileg 2024. Semakin Dia menunjukkan loyalitas buta maka, patut diduga, semakin lancar biaya yang digelontorkan untuk kepentingan kampanye partainya.
Apa dasarnya bahwa Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan tidak menghina Agama Islam?
Kalau dibilang Zulkifli Hasan tidak melecehkan agama islam, terutama soal Sholat, itu nggak benar. Zulkifli Hasan secara terang benderang telah melecehkan! agama Islam berkaitan dengan tatacara ibadah shalat.
Setidaknya ada dua alasan yang menjadi bukti bahwa Zulhas terbukti telah menistakan agama Islam.
Pertama dia membuat berita hoax bahwa banyak umat Islam yang tidak mau mengucapkan kata Aamiin setelah pembacaan Surat Alfatihah saat shalat berjamaah. Hal ini jelas melecehkan umat Islam karena memandang bahwa umat Islam tidak bisa membedakan antara kata "Aamiin" dalam bacaan akhir Al Fatihah dengan AMIN sebagai nama pasangan salah satu calon presiden.
Sungguh fitnah yang merendahkan kadar keimanan umat islam.
Kedua Zulkifli Hasan membuat berita hoax bahwa banyak umat Islam yang karena cintanya kepada Prabowo berani melanggar syariat dengan mengubah tata cara shalat.
Dia tidak menjelaskan siapa dan di mana saja umat Islam yang telah melakukan hal tersebut.
Ketiga jika Zulhas sendiri melakukan hal-hal yang dia ceritakan, baik menolak membaca "Aamiin" diakhir surat Al Fatihah maupun melakukan tahiyat awal dan akhir dalam shalat dengan mengacungkan dua jari maka sejatinya Zulhas sudah melakukan penistaan agama dengan nyata dan terang benderang.
Sah-sah saja mengagumi Mas Prabowo, tapi janganlah sampai mengorbakan/menistakan agamamu sendiri.
Penulis adalah Konsolidator Alumni Unpad Pendukung AMIN, Inisiator Gerakan Masyarakat Anti Kepalsuan (Mat Kepal)