Jakarta. Di arena debat cawapres hari Jumat lalu (22/12), Gibran Rakabuming Raka tampil agresif. Seakan ia menjawab keraguan banyak kalangan mengenai kemampuannya di arena debat. Namun, tak jarang, Gibran hanya asal bicara. Misalnya soal ICOR.
Di pangung debat, Gibran dengan mimik muka seakan berpikir keras, antara lain mengatakan, bila terpilih, pemerintahan Prabowo-Gibran akan menurunkan ICOR menjadi 4 persen hingga 5 persen. Dengan demikian, tambahnya, investasi akan naik dan menumbuhkan trust dari calon investor.
Pernyataan Gibran ini dinilai sangat keliru. “Dan merupakan kesalahan sangat fatal,” ujar Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan kepada redaksi.
“Dengan kualitas seperti ini, terbayang nasib suram bangsa Indonesia,” kata Anthony lagi.
Mengapa pernyataan Gibran soal ICOR keliru dan fatal?
Anthony lantas menjelaskan, bahwa ICOR adalah rasio atau perbandingan, bukan persentase.
Lalu, Incremental Capital atau investasi menentukan tambahan output produksi ekonomi dibandingkan Incremental Output.
Dengan demikian, rasio keduanya, yakni Incremental Capital atau investasi) dan Incremental Output atau penambahan output itulah yang dinamakan ICOR, atau Incremental Capital-Output Ratio.
“Artinya, indeks ICOR bukan penentu investasi. Melainkan, Investasi dan Output yang menentukan ICOR,” tegas Anthony.
“Karena itu, pernyataan ICOR turun maka investasi akan naik namanya asal bunyi alias zonk,” demikian Anthony.