HARUS kita akui secara objektif bahwa penampilan Gibran tadi malam "sangat di luar dugaan" dan patut diapresiasi, karena sekian lama Gibran mempertontonkan pada kita seluruh rakyat Indonesia fakta yang berbeda seperti "langit dan bumi" saat ditanya baik oleh jurnalis maupun audiens (rakyat), bahkan jawabannya cenderung menggampangkan, "out of context" bahkan "out of logic".
Menjadi pertanyaan besar bagi kita semua, apakah memang itulah kapasitas dan kecerdasan yang sesungguhnya dari Gibran yang tampil luar biasa dalam Debat Cawapres tadi malam, atau yang sebenar-benarnya adalah yang sekian lama dipertontonkan di siaran televisi, youtube, instagram, tiktok, facebook dan twitter. Secara ilmiah, sekian banyak data empiris yang tersedia tentu tidak bisa dihapus dan dinegasikan oleh hanya satu kali penampilan Gibran dalam Debat Cawapres tadi malam.
Perlu kita ingat bahwa tema dan topik Debat Cawapres tadi malam sudah disiapkan oleh KPU dan tentunya sangat menguntungkan Gibran sebagai pelaku usaha bisnis martabak dan bisnis lainnya, dibandingkan kedua Cawapres lainnya Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar yang bukan pelaku usaha seperti Gibran, serta latar belakang pendidikan keduanya yang sangat bertolak belakang dengan Gibran.
Kemudian tentunya Gibran juga sudah "disiapkan, dikondisikan dan direkayasa" secara luar biasa untuk tampil tadi malam. Selanjutnya, rakyat akan menunggu dan menyaksikan penampilan serta respon dan jawaban Gibran dalam berbagai forum lainnya yang tidak disiapkan dan tanpa persiapan seperti Debat Cawapres tadi malam, sehingga ada risiko besar menanti Gibran kedepan.
Jika ternyata penampilan Gibran dalam Debat Cawapres tadi malam bukanlah Gibran yang sesungguhnya dan kembali tampil seperti biasa yang sudah dihapal dan dikenali oleh hampir seluruh rakyat Indonesia, maka alih-alih menuai simpati dan sentimen positif, bisa jadi sebaliknya Gibran akan menuai "badai" kritik dan cercaan serta sentimen negatif dari netizen dan seluruh rakyat Indonesia.
Sejarah sudah ditorehkan, waktu dan jarum jam sudah berdetak untuk Gibran Rakabuming Raka.